on Minggu, 10 Mei 2009

Saya cuma mengambil masa semenit untuk jatuh hati pada seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk menyintai seseorang tetapi saya mengambil masa sepanjang hidup untuk melupakan seseorang.

Jangan melihat kepada kecantikan kerena ia akan lapuk ditelan usia, jangan kejar kemewahan kerana ia akan susut ditelan masa. Apa yang kekal….? hanyalah kecantikan hati seseorang....

Carilah seseorang yang bisa membuatkan anda tersenyum kerana ia cuma memerlukan sekuntum senyuman untuk mencerahkan hari yg suram. Akan tiba satu ketika didalam kehidupan apabila anda teramat rindukan seseorang sehingga anda ingin menggapainya dari mimpi dan memeluknya dengan erat.

Mimpikan apa yang anda inginkan, pergilah ke mana-mana yg anda ingin tujui dan jadilah apa yg anda inginkan kerana anda hanya memiliki satu kehidupan dan satu peluang untuk melakukan semua perkara yang ingin anda lakukan.

"Cinta takkan datang kalau tidak dicari"

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Hawa diciptakan dari rusuk Adam, bukan dari kepala untuk dijunjung, bukan dari kaki untuk dijadikan alas, melainkan dari sisinya untuk dijadikan teman hidup, dekat dihati untuk dicintai...

Jika kamu memancing ikan, setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu, janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja…. Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup... Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang, setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya, janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja… Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu, dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatimu…

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.

Film BUKAN CINTA BIASA

Film baru nih katanya film ini lucu, haru, sedih pokoknya lw kalo penasaran tonton aja P: hehe.. ada wulan guritno loh pengantin baru buu.. wkwkw dan yang berperan jadi anaknya olivia jensen yang tampangnya mirip banget ama wulan guritno yo.. baca selanjutnya yang copas orijianal cakak..!!

olivia jensen - film bukan cinta biasaFilm Indonesia Terbaru - Film Bukan Cinta Biasa adalah film anyar bergenre komedi. Dengan menggandeng Olivia Lubis Jensen, Ferdy ‘Element’ Taher, Wulan Guritno, Rocky dan juga penyanyi solo Afgan Syah Reza, tiga serangkai (sutradara; Benni Setiawan, produser; Herman Harson dan Naldy Nazar), mengemas ‘Bukan Cinta Biasa’ sebagai film ringan yang humoris tapi tetap sarat makna moral :-D

Sinopsis Film Bukan Cinta Biasa :

Tommy adalah vocalis group band rock papan atas yang lumayan ganteng dan ngetop pada jamannya, tahun 80-an. Walaupun tidak sengetop God Bless, mereka masih punya fans ‘fanatik’ yang lumayan jumlahnya. Seiring berjalannya waktu, kelakuan Tommy dan para sahabat satu groupnya saat ini tidak bergeming dari life style orsinilnya; hidup bebas, urakan, kekanak-kanakan dan menyikapi hidup dengan visi sederhana; biar gak pernah serius, yang penting asik dan engga ganggu orang. Nah..masalahnya yang terakhir itu terasa mulai jadi tidak konsisten bagi Tommy ketika suatu hari di pintu apartementnya muncul gadis berusia 15 tahun yang mengaku anaknya. Keraguan bahwa itu hanya pengakuan yang mengada-ada dari gadis muda bernama Nikita itu mendadak sirna ketika Tommy mendengar langsung pangakuan Lintang, mantan pacarnya saat ia menjalani predikat sebagai “Play Boy Top 90-an” saat itu. Mereka berpisah begitu saja karena kelakuan Tommy yang jauh dari bagus itu. Menghadapi Lintang, jago karate yang masih menyimpan kemarahan padanya itu, Tommy gentar, ia mendadak ingat kelakuan urakannya dulu. Kalau bisa memilih, ia pilih menghilang ke dasar bumi daripada menghadapi Lintang lagi.

Lintang punya masalah, ia akan mengikuti calon suaminya pindah ke USA sementara Nikita masih harus menjalani sisa sekolahnya beberapa bulan sebelum menyusulnya. Dengan perasaan terpaksa, Lintang yang tidak punya pilihan lagi itu harus merelakan Nikita untuk sementara waktu, di”jaga” oleh Tommy, orang yang ia coba delete dari file benak dan hatinya itu.





Video: Trailer Film Bukan Cinta Biasa

Film Bukan Cinta Biasa :

film bukan cinta biasa

Pemain Film Bukan Cinta Biasa :

Foto Olivia Jensen Lubis dan Ferdy Taher :

Olivia Jensen Lubis dan Ferdy Taher

Pesan Moral Film Bukan Cinta Biasa :

  • Mengangkat realitas kehidupan anak remaja yang jujur dan suka memberontak, tetapi tetap memerlukan kasih sayang orang tua.
  • Begitu juga dengan orang tua, seburuk-buruknya kelakuan mereka, serasa sulit untuk tidak menyayangi anaknya dengan sepenuh hati.
  • Cinta anak dan seorang bapak tidak dapat dipisahkan oleh waktu.
  • Bukan hanya orang tua saja yang bisa merubah anaknya menjadi lebih baik,
  • Tapi sebaliknya pun begitu, anak di film ini mendidik kekeliruan orang tua di masa lalunya. Cinta sang anak yang memberikan pencerahan kepada orang tuanya untuk lebih baik.

Foto Olivia Lubis Jensen :

olivia lubis jensen

Chee-U .^_^.

on Sabtu, 09 Mei 2009

Sinopsis Ketika Cinta Bertasbih

Telat sekali rasanya jika saya baru memuat postingan ini sekarang, banyak sekali postingan-postingan yang memberikan informasi tentang Novel ini, mulai dari sinopsis samapai dengan berita yang lagi hangat saat ini yaitu akan digelarnya audisi aktor dan aktris untuk memerankan tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel ini. Sebelum saya berikan informasi tentang Persyaratan, Jadwal dan Tempat audisi buat pengunjung semuanya, sedikit saya uraikan sinopsis dari Novel ini.



Abdullah Khairul Azzam – 28 tahun- pemuda tampan dan cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Atas usahanya yang gigih dia berhasil memperoleh bea siswa untuk belajar di Al Azhar Mesir selepas menamatkan Aliyah di desanya.

Baru setahun di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna), ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, dikarenakan adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Tapi hal itu berimbas pada kuliah Azzam, sudah 9 tahun berlalu, ia belum juga menyelesaikan kuliahnya.

Seringnya Azzam mendapatkan job di KBRI Cairo mempertemukan ia dengan Puteri Duta Besar, Eliana Pramesthi Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang melanjutkan S-2 nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga terkenal di kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta main di salah satu film produksi Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan Sinetron di Jakarta. Segudang prestasi dan juga kecantikan Eliana membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam urung menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang dengan Azzam, juga karena nasihat dari Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana.

Apa yang dikatakan Pak Ali cukup terngiang-ngiang di benaknya, bahwa ada seorang gadis yang lebih cocok untuk Azzam. Azzam disarankan untuk buru-buru mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik yang tak kalah cerdasnya dengan Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, yang juga menguasai bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. menurut Pak Ali, kelebihan Anna dari Eliana adalah bahwa Anna memakai jilbab dan sholehah, bapaknya seorang Kiai Pesantren bernama Kiai Luthfi Hakim.

Ada keinginan Khaerul Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun ia belum pernah bertemu atau melihat Anna. Karena tidak punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Pak Ali menyarankan supaya melamar lewat pamannya yang ada di Cairo, yaitu Ustadz Mujab, dimana Azzam sudah sangat mengenal ustadz itu. Dengan niat penuh dia pun datang ke ustadz Mujab untuk mengkhitbah Anna Althafunnisa. Tapi ternyata lamaran itu ditolak atas dasar status. Karena S-1 Azzam yang tidak juga selesai, dan lebih dikenal karena jualan tempe dan baso. Selain itu, Anna telah dikhitbah lebih dulu oleh seorang pria yang alih-alih adalah Furqon, sahabat Azzam yang juga mahasiswa dari keluarga kaya yang juga cerdas dimana dalam waktu dekat akan menyelesaikan S-2 nya. Azzam bisa menerima alasan itu, meskipun hatinya cukup perih.

Tetapi kemudian Furqon mendapat musibah yang sangat menghancurkan harapan-harapan hidupnya. Hal tersebut membuatnya menghadapi dilemma antara ia harus tetap menikahi Anna yang telah dikhitbahnya, tetapi itu juga sekaligus akan dapat menghancurkan hidup Anna.

Sementara itu Ayyatul Husna, adik Azzam yang sering mengirim berita dari kampung, membawa kabar yang cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam tidak perlu lagi mengirim uang ke kampung dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya. Karena selain Husna telah lulus kuliah di UNS, ia juga sudah bekerja sebagai Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah membuahkan hasil. Penghasilan Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil program D-3, serta adik bontotnya yang bernama Sarah yang masih mondok di Pesantren.

Azzam yang sudah sangat rindu dengan keluarganya memutuskan untuk serius dalam belajar, hingga akhirnya berhasil lulus. Azzam pun menepati janjinya ke keluarganya untuk kembali ke kampong dan segera mencari jodoh di sana, memenuhi amanat ibunya. Walaupun sebenarnya masih terbersit sedikit harapan untuk tetap mendapatkan hati Anna.

Apakah mungkin Azzam akan berjodoh dengan Anna? Ataukah Eliana yang sebenarnya juga masih penasaran dengan Azzam? Ataukah Azzam berhasil menemukan tambatan hatinya di Indonesia?..


KCB: ROAD TO GALA PREMIERE !





Trailer Film Ketika Cinta Bertasbih







Trailer ketiga Film Ketika Cinta Bertasbih (new)




Bila Al-Quran Mula Bersuara

on Jumat, 27 Maret 2009

Bila Al-Quran Mula Bersuara


Waktu engkau masih kanak-kanak,kau laksana kawan sejatiku dengan wudu’, Aku kau sentuh dalam keadaan suci, Aku kau pegang Aku,kau junjung dan kau pelajari.Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari setelah selesai engkau menciumku mesra.

Sekarang,engkau telah dewasa…Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku.Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah…? Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.

Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali, sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi setormu. Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan.Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian.

Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan. Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Di waktu petang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.. Sekarang…seawal pagi sambil minum kopi…engkau baca surat khabar dahulu waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia.Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla, Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan.

Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku(Bismillah). Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stasyen radio kesukaanmu mengasyikkan. Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja Di Komputermu pun kau putar musik kegemaranmu.

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu,Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV. Menonton siaran telivisyen. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.Waktupun cepat berlalu………

al-quran


Aku semakin kusam dalam laci-laci mu Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku Atau waktu kematian saudara atau taulan mu Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya..

Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu? Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu… Setiap saat berlalu… Dan akhirnya…kubur yang setia menunggu mu…Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati… Di kuburmu nanti….

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Yang akan membantu engkau membela diri Dalam perjalanan ke alam akhirat. Dan Akulah “Al-Qur’an”,kitab sucimu Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu. Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci. Yang berasal dari Allah Azzawajalla Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu.

Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu..Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu. Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu. Sentuhilah Aku kembali… Baca dan pelajari lagi Aku…Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat seperti dulu.Waktu engkau masih kecil Di surau kecil kampungmu yang damai Jangan aku engkau biarkan aku sendiri…. Dalam bisu dan sepi….

al

Buta Mata Tidak Bererti Buta Hati

Buta Mata Tidak Bererti Buta Hati
Nawawi Dusuki



"Marhaban biman 'atabani rabbi," demikian ucapan Nabi Muhammad s.a.w. setiap kali baginda bertemu orang itu.

Ucapan demikian khusus kepadanya sahaja dan tidak baginda lakukan demikian pada para sahabat.

Ucapan "selamat datang untuk orang yang olehnya aku mendapat teguran ALLAH," terjadi satu peristiwa yang berlaku ketika Nabi masih berada di Mekah dan dakwah Islam baginda menerima gangguan terus-menerus. Nabi Muhammad s.a.w. sedang melakukan dakwah kepada beberapa tokoh-tokoh Quraisy agar mereka memeluk Islam di antaranya adalah Abu Jahal dan Atabah bin Rabi`ah; pemuka golongan Musyrik.

Tiba-tiba datang seorang buta bernama Ibnu Ummi Maktum. Ia mendekati orang ramai yang berada di situ lalu berkata kepada Nabi:

"Ajarkan padaku ,ya Rasulullah apa yang diajarkan Allah kepada engkau."


Nabi tidak mengindahkannya. Rupanya baginda lebih mengharapkan tokoh-tokoh Quraisy itu dahulu sehingga tidak memberi perhatian kepada si buta tersebut. Kerana jika mereka masuk Islam, tentu ramai yang lain akan mengikutnya,demikian yang terfikirkan oleh Nabi ketika itu.

Sikap baginda itu tidak dibenarkan Allah. Allah s.a.w. dengan segera menegur kepada Nabi dengan menurunkan ayat dan menghendaki Nabi merubah sikap baginda.

"(Muhammad) bermuka masam dan berpaling. Kerana orang buta datang kepadanya. Barangkali, siapa tahu, beliau ingin membersihkan jiwanya. Atau ingin mendapat pelajaran bermanfaat (untuk dirinya). Adapun orang yang merasa dirinya kaya itu, engkau datang menghadapinya.Tidak ada (celaan) pada engkau bila beliau tidak membersihkan jiwanya. Orang yang datang pada engkau dengan kesanggupan usahanya,sedang beliau takut pada Allah, maka engkau tidak mempedulikannya. Sekali-kali tidak(begitu hendaknya)! Sesungguhnya (ajaran-ajaran Allah) itu adalah suatu peringatan."


Demikian ayat teguran Allah kepada Nabi yang di sebut dalam al-Quran, surah Abasa. Ayat ini telah menyedarkan Nabi dan baginda bertemu akan si buta itu dan Nabi s.a.w. ucapkan "marhaban biman atabani rabbi".

Padanya juga baginda ajarkan agama Islam seperti para sahabat yang lainnya. Pada suatu hari Jibrail datang mengunjungi Rasulullah s.a.w. ,sedangkan Ibnu Ummi Maktum berada dekat baginda.

"Sejak bila engkau tidak melihat," demikian ditanyakan padanya.

"Sejak saya masih kecil," jawabnya.

Lalu disampaikan kepadanya Hadits Qudsy. "

Bila Aku (ALLAH) ambil apa yang dimuliakan dari hamba-KU,gantinya nanti ialah Syurga (kalau beliau sabar)."

Di waktu lain pula ketika baginda hendak ke medan perang, Ibnu Ummi Maktum diangkat baginda sebagai Gabenor Tentera Madinah.

Semasa dalam pimpinannya itu, ketika solat Jumaat beliau sendiri yang membaca khutbah. Demikianlah beliau mendapat penghargaan dan Allah sudah menghargainya. Namun demikian Ibnu Ummi Maktum sedar akan dirinya dan beliau tidak lupa daratan atau menyombong diri. Sewaktu beliau berkhutbah jumaat, beliau tidak mahu menaiki mimbar yang selalu dipakai Nabi. Cukup dgn beliau berdiri di samping mimbar itu. Tetapi kerjanya sebagai muazzin adalah yang paling disukainya.

Nabi mempunyai muazzin yang lain iaitu Bilal. Kerana itu, Baginda telah memberi ketentuan waktu masing-masing.

"Bilal azan di waktu malam,maka makan dan minumlah kamu(untuk puasa) sehingga tiba giliran Ibnu Ummi Maktum (azan subuh)," perintah Nabi kepada kedua mereka.

Teguran Allah kepada Nabi sewajarnya menjadi peringatan kita bahawa orang cacat,miskin, atau orang kecil sekalipun jangan diabaikan kerana mungkin mereka juga kuat beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka sedia berkorban pada agama Islam. Sesungguhnya kejadian ini dijadikan teladan yang baik hendaknya bagi kita umat Nabi Muhammad s.a.w.


* Sumber: Buku "Kisah Ringkas Kehidupan Rasulullah s.a.w." karangan Nawawi Dusuki.

Keagungan-Nya

Keagungan-Nya
jejakasepi91


Lihatlah wahai temanku
Bumi yang luas terbendang yang penuh warna-warni

Lihatlah wahai temanku
Langit yang penuh dengan hiasan keajaiban
Semua itu adalah dicipta dari NYA
Untuk tatapan kita sekalian ummat
Tanda kasih NYA kepada kita



Tapi ...
Apakah kita pernah bersyukur
Dengan pemberian NYA yang agung itu

Tanya diri kita…
Kini segelintir dari insan seagama kita leka
Dan sanggup menyekutui Tuhan yang ESA
Iaitu pencipta Agung
Mereka tidak sedar bahawa mereka juga
Diciptakan oleh Allah Maha Pencipta
Dimana silapnya?
Tepuk dada
Tanyalah minda siapa kita…
Dengan itu bersyukurlah wahai sahabatku
Agar dirimu terhindar dari Laknatullah

Lihatlah langit wahai sahabatku
Apakah kita pernah terfikir
Betapa agungnya ciptaan Tuhan yang ESA itu
Dengan menciptakan keindahan cakerawala
Yang tersirat indahnya dimata setiap insan

Lihatlah ...!
Lihatlah betapa sayangnya robbul jalil kepada kita
Dicipta NYA setiap keperluan kita ummat manusia
Dengan itu mengapa masih lagi ada insan yang ego ?
Apakah kita merasa kita lebih perkasa ?
Apakah kita merasa kita lebih hebat ?
Apakah kita merasa kita lebih agung ?
Apakah kita merasa kita lebih kaya ?
Dan ...
Apakah kita merasa kita lebih berkuasa atas sesuatu ?
Apakah kita merasa kita lebih mengetahui tentang hidup kita lebih dari pengetahuan-Nya?

Ingatlah...
Ingatlah wahai semua ...
Yang lebih itu hanyalah Tuhan yang satu iaitu Allah
Yang lebih Maha Mengetahui itu hanyalah Dia
Hilangkanlah kesombongan yang merasuk jiwamu
Hilangkanlah keegoan yang meracun hatimu
Kerana semua itu hanya membuat dirimu dimurkai
Hiasilah dirimu dengan kebesaran Ilahi
Sesungguhnya kita amat kerdil disisi-NYA

Dan sesungguhnya
Sebaik-baik ummat adalah mereka yang sentiasa
Mengingati-NYA

Adakah Kau Lupa??

Adakah Kau Lupa??





Terkenang saat pertama mengenali jalan ini. Memang diciptakan Allah jalan ini dengan sifatnya yang berliku-liku. Payah rasanya menahan pedih melawan hawa nafsu yang memuncak-muncak. Tambahan lagi dengan darah muda yang masih panas ini. Namun, suatu ketika dahulu telah dibuktikan bahawa remaja-remaja muslim berjaya. Bukan sahaja dari segi kekuatan fizikalnya, namun juga dari segi pemikiran. Hasilnya, lahirlah tokoh-tokoh Islam yang dikenali sehingga hari ini:

1. Saidina Ali r.a.
2. Salahuddin Al-Ayyubi
3. Zaid bin Harithah
4. Tariq bin Zaid
5. Usamah bin Abu Jahal

MasyaAllah, semuanya mantap-mantap belaka agama mereka. Ingin sekali diikuti jejak langkah mereka. Namun di antara tokoh-tokoh tersebut, Salahuddin Al-Ayyubi merupakan tokoh yang ingin sekali dicontohi.

Siapakah Salahuddin ini? Salahuddin dibesarkan sama seperti anak-anak orang Kurd biasa. Pendidikannya juga seperti orang lain, belajar ilmu-ilmu sains di samping seni peperangan dan mempertahankan diri. Tiada seorang pun yang menyangka sebelum dia menguasai Mesir dan menentang tentera Salib, bahawa anak Kurd ini suatu hari nanti akan merampas kembali Palestin dan menjadi pembela akidah Islamiah yang hebat. Tiada siapa yang menyangka pencapaiannya sedemikian hebat sehingga menjadi contoh dan perangsang memerangi kekufuran sehingga ke hari ini.

Stanley Lane Poole (1914) seorang penulis Barat menyifatkan Salahuddin sebagai anak seorang gabenor yang memilliki kelebihan daripada orang lain tetapi tidak menunjukkan satu pun tanda-tanda bahawa dia akan menjadi orang yang hebat pada masa depan. Akan tetapi dia menunjukkan akhlak yang mulia. Walau bagaimanapun, Allah telah mentakdirkannya untuk menjadi pemimpin besar pada zamannya dan Allah telah menyediakan dan memudahkan jalan-jalannya untuk menjadi pemimpin agung. Ketika dia menjadi tentera Al-Malik Nuruddin, Sultan Aleppo, dia diperintahkan untuk pergi ke Mesir. Pada masa itu Mesir diperintah oleh sebuah kerajaan Syiah yang tidak bernaung di bawah khalifah. Bahauddin bin Shaddad, penasihat utama Salahuddin telah menulis bahawa Salahuddin sangat berat hati dan memaksa diri untuk pergi ke Mesir bagaikan orang yang hendak di bawa ke tempat pembunuhan (Bahauddin, 1234). Tetapi itulah sebenarnya apa yang dimaksudkan dengan firman Allah, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu" (Al-Baqarah:216).

Ketika Salahuddin menguasai Mesir, dia tiba-tiba berubah. Dia yakin bahawa Allah telah mempertanggungjawabkan kepadanya satu tugas yang amat berat yang tak mungkin dapat dilaksanakan jika dia tidak bersungguh-sungguh. Bahauddin telah menulis dalam catatannya bahawa,sebaik sahaja Salahuddin menjadi pemerintah Mesir, dunia dan kesenangannya telah lenyap daripada pandangan matanya, dengan hati yang rendah dan syukur kepada Allah dia telah menolak godaan-godaan dunia dan segala kesenangannya (Bahauddin,1234).

Bahkan Stanley Lane Poole(1914) telah menuliskan bahawa Salahuddin mengubah cara hidupnya kepada yang lebih keras. Dia bertambah wara' dan menjalani hidup yang lebih berdisiplin dan sederhana. Dia mengenepikan corak hidup senang dan memilih corak hidup "Spartan" yang menjadi contoh kepada tenteranya. Dia menumpukan seluruh tenaganya untuk satu tujuan iaitu untuk membina kekuasaan Islam yang cukup kuat untuk menghalau orang kafir daripada tanah air Islam. Salahuddin pernah berkata, "Ketika Allah menganugerahkan aku bumi Mesir, aku yakin Dia juga bermaksud Palestin untukku. Ini menyebabkan dia meneruskan perjuangan Islam.

Sehubungan dengan itu, dia telah menyerahkan dirinya untuk jalan jihad. Semangat Jihadnya yang tinggi menyebabkan fikiran Salahuddin sentiasa tertumpu kepada jihad di jalan Allah. Bahauddin telah mencatatkan bahawa semangat Salahuddin yang berkobar-kobar untuk berjihad menentang tentera Salib telah menyebabkan jihad menjadi tajuk perbincangan yang paling digemrinya. Dia sentiasa meluangkan seluruh tenaganya untuk memperkuatkan pasukan tenteranya, mencari mujahid-mujahid dan senjata untuk tujuan berjihad. Jika ada sesiapa yang bercakap kepadanya berkenaan jihad dia akan memberikan sepenuh perhatian. Sehubungan dengan ini, dia lebih banyak di dalam khemah perang daripada duduk di istana bersama sanak keluarga. Siapa sahaja yang menggalakkannya berjihad akan mendapat kepercayaannya. Siapa sahaja yang memerhatikannya akan dapat melihat ,dia telah memulakan jihad melawan tentera salib, dia akan menumpukan seluruh perhatiannya kepada persiapan perang dan menaikkan semangat tenteranya.

Dalam medan peperangan dia bagaikan seorang ibu yang garang kehilangan anak tunggal akibat dibunuh oleh tangan jahat. Dia akan bergerak dari satu hujung medan peperangan ke hujung yang lain untuk mengingatkan tenteranya supaya benar-benar berjihad di jalan Allah semata-mata. Dia juga akan pergi ke seluruh pelosok tanah air dengan mata yang berlinang mengajak manusia supaya bangkit membela Islam. Ketika dia mengepung Acre dia hanya minum, itu pun selepas dipaksa oleh doktor peribadinya tanpa makan. Doktor itu berkata bahawa Salahuddin hanya makan beberapa suap makanan semenjak hari jumaat hingga isnin kerana dia tidak mahu perhatiannya kepada peperangan terganggu, (Bahauddin, 1234).



Peperangan Hittin, satu siri peperangan yang sengit telah berlaku antara tentera Salahuddin dengan tentera Salib di kawasan Tiberias di kaki bukit Hittin. Akhirnya pada 24 RabiulAkhir, 583H, tentera Salib telah kalah. Dalam peperangan ini Raja Kristian yang memerintah Palestin telah dapat ditawan beserta adiknya Reginald dari Chatillon. Pembesar-pembesar lain yang dapat ditawan ialah Joscelin dari Courtenay, Humphrey dari Toron dan beberapa orang ternama yang lain. Ramai juga tentera-tentera Salib berpangkat tinggi telah tertawan. Stanley Lane-Poole menceritakan bahawa dapat dilihat seorang tentera Islam telah membawa 30 orang tentera Kristian yang ditawannya sendiri diikat dengan tali khemah. Mayat-mayat tentera Kristian bertimbun-timbun seperti batu di atas batu di antara salib-salib yang patah, potongan tangan dan kaki dan kepala-kepala manusia berguling seperti buah tembikai. Dianggarkan 30,000 tentera Kristian telah mati dalam peperangan ini. Setahun selepas peperangan, timbunan tulang dapat dilihat memutih dari jauh.

Peperangan Hittin telah menyerlahkan kecintaan Salahuddin kepada Islam. Stanley Lane-Poole telah menulis, bahawa Salahuddin berkhemah di medan peperangan semasa peperanggan Hittin. Pada satu ketika, setelah khemahnya didirikan, dia memerintahkan agar tawanan perang dibawa ke hadapannya. Maka dibawalah Raja Palestin dan Reginald dari Chatillon masuk ke khemahnya. Dipersilakan sang Raja duduk di dekatnya. Kemudian dia bangun pergi ke hadapan Reginald lalu berkata, "Dua kali aku telah bersumpah untuk membunuhnya. Pertama ketika, dia bersumpah akan melanggar dua kota suci dan kedua ketika dia menyerang jamaah haji. Ketahuilah aku akan menuntut bela ke atas Muhammad saw". Lalu dia menghunuskan pedangnya dan memenggal kepala Reginald. Mayatnya kemudian dibawa keluar oleh pengawal daripada khemah.

Raja Palestin apabila melihat adiknya dipancung, dia mengeletar kerana menyangka gilirannya akan tiba. Tetapi Salahuddin menjamin tidak akan mengapa-apakannya sambil berkata, "Bukanlah kelaziman seorang raja membunuh raja yang lain, tetapi orang itu telah melanggar segala batas-batas, jadi terjadilah apa yang telah terjadi". Tindakan Salahuddin adalah disebabkan kebiadaban Reginald kepada Islam dan Nabi Muhammad saw. Bahauddin bin Shaddad, penasihat kepercayaan Salahuddin mencatatkan bahawa, bila jamaah haji dari pada Palestin diserang dicederakan tanpa belas kasihan oleh Reginald, di antara tawanannya merayu supaya mereka dikasihani. Tetapi Reginald dengan angkuhnya mengatakan, "Mintalah kepada Nabi kamu, Muhammad, untuk menyelamatkan kamu". Ketika dia mendengar berita ini dia telah berjanji akan membunuh Reginald dengan tangannya sendiri apabila dia dapat menangkapnya.

Kemenangan peperangan Hittin telah membuka jalan mudah kepada Salahuddin untuk menawan Baitul Muqaddis. Bahauddin telah mencatatkan bahawa Salahuddin sangat berhajat untuk menawan baitul Muqaddis hinggakan bukit pun akan mengecut daripada bebanan yang dibawa di dalam hatinya. Pada hari jumaat, 27 Rajab (583H), iaitu pada hari Isra Mi'raj, Salahuddin telah memasuki bandar suci tempat Rasulullah saw naik ke langit. Dalam catatan Bahauddin, dia menyatakan inilah kemenangan atas kemenangan. Ramai orang yang terdiri daripada ulama, pembesar-pembesar, peniaga dan orang-orang biasa datang merayakan dengan gembiranya atas kemenangan ini. Kemudiannya ramai lagi orang datang dari pantai dan hampir semua ulama-ulama dari Mesir dan Syria datang untuk mengucapkan tahniah kepada Salahuddin. Boleh dikatakan hampir semua pembesar-pembesar datang. Laungan "Allahhu Akbar" dan "Tiada tuhan melainkan Allah" telah memenuhi langit.

Selepas 90 tahun, kini sembahyang Jumaat telah diadakan semula di Baitul Muqaddid. Salib yang terpampang di Dome of Rock telah diturunkan. Betapa hebatnya peristiwa ini tidak dapat digambarkan. Hanya Allah sahaja yang tahu betapa hebatnya hari itu. Salahuddin yang mempunyai sifat penyayang dan belas kasihan semasa peperangan, ini sangat jauh berbeza daripada kekejaman musuh Kristiannya. Ahli sejarah Kristian pun mengakui hal ini. Lane-Poole mengesahkan bahwa kebaikan hati Salahuddin telah mencegahnya daripada membalas dendam.
Dia telah menulis bahawa Salahuddin telah menunjukkan ketinggian akhlak ketika orang-orang Kristian menyerah kalah.

Para tenteranya sangat bertanggungjawab, menjaga peraturan di setiap jalan, mencegah segala bentuk kekerasan hinggakan tiada kedengaran orang-orang Kristian diperlakukan tidak baik. Semua jalan keluar masuk ke Baitul Muqaddis di tangannya dan seorang yang amanah telah dilantik di pintu Nabi Daud untuk menerima wang tebusan daripada orang-orang Kristian yang ditawan. Lane-Poole juga telah menulis, bahawa Salahuddin telah mengatakan kepada pegawainya, Adikku telah membuat infak, Paderi besar pun telah menderma. Sekarang giliranku pula". Lalu ia memerintahkan pegawainya mewartakan di jalan-jalan Jerusalem bahawa sesiapa yang tidak mampu membayar tebusan boleh dibebaskan. Maka berbondong-bondonglah orang keluar dari pintu St. Lazarus dari pagi hingga ke malam.

Ini merupakan sedekah Salahuddin kepada orang miskin tanpa menghitung bilangan mereka. Selanjutnya Lane-Poole menuliskan bagaimana pula tindak-tanduk tentera Kristian ketika menawan Baitul Muqaddis kali pertama pada tahun 1099. Telah tercatat dalam sejarah bahawa ketika Godfrey dan Tancred menunggang kuda di jalan-jalan Jerusalem, jalan-jalan itu tersumbat dengan mayat-mayat, orang-orang Islam yang tidak bersenjata disiksa, dibakar dan dipanah dari jarak dekat di atas bumbung dan menara rumah-rumah ibadah. Darah yang membasahi bumi yang mengalir daripada pembunuhan orang-orang Islam secara beramai-ramai telah mencemarkan kesucian gereja di mana sebelumnya kasih sayang sentiasa diajarkan. Maka sangat bernasib baik orang-orang Kristian apabila mereka dilayan dengan baik oleh Salahuddin.

Lane-Poole juga menulis bahawa, jika hanya penaklukan Jerusalem sahaja yang diketahui mengenai Salahuddin, maka ia sudah cukup membuktikan dia adalah seorang penakluk yang paling penyantun dan baik hati di zamannya, bahkan mungkin di sepanjang zaman. Perang Salib pertama ialah kejatuhan Palestin kepada orang-orang Kristian pada tahun 1099 (490H) manakala yang kedua telah dimenangi oleh Salahuddin dalam peperangan Hittin pada tahun 583H (1187M) di mana beberapa hari kemudian dia telah menawan Baitul Muqaddis tanpa perlawanan. Kekalahan tentera Kristian ini telah menggegarkan seluruh dunia Kristian.



Maka bantuan daripada Eropah telah dicurahkan ke bumi Palestin. Hampir semua raja dan panglima perang daripada dunia Kristian seperti Fredrick Barbossa raja Jerman, Richard The Lion raja England, Philips Augustus raja Perancis, Leopold dari Austria, Duke of Burgundy dan Count of Flanders telah bersekutu menyerang Salahuddin yang hanya dibantu oleh beberapa pembesarnya dan saudara maranya serta tenteranya untuk mempertahankan kehormatan Islam. Berkat pertolongan Allah mereka tidak dapat dikalahkan oleh tentera bersekutu yang besar itu. Peperangan ini berlanjutan selama lima tahun hingga menyebabkan kedua belah pihak menjadi lesu dan jemu. Akhirnya kedua belah pihak bersetuju untuk membuat perjanjian di Ramla pada tahun 588H. Perjanjian ini mengakui Salahuddin adalah penguasa Palestin seluruhnya kecuali bandar Acra diletakkan di bawah pemerintahan Kristian. Maka berakhirlah peperangan Salib ketiga. Lane-Poole telah mencatatkan perjanjian ini sebagai berakhirnya Perang Suci yang telah berlajutan selama lima tahun.

Sebelum kemenangan besar Hittin pada bulan Julai, 1187M, tiada satu inci pun tanah Palestin di dalam tangan orang-orang Islam. Selepas Perjanjian Ramla pada bulan September, 1192M, keseluruhannya menjadi milik mereka kecuali satu jalur kecil dari Tyre ke Jaffa. Salahuddin tidak ada rasa malu apa pun dengan perjanjian ini walaupun sebahagian kecil tanah Palestin masih di tangan orang-orang Kristian. Atas seruan Pope, seluruh dunia Kristian telah mengangkat senjata. Raja England, Perancis, Sicily dan Austria serta Duke of Burgundy, Count of Flanders dan beratus-ratus lagi pembesar-pembesar telah bersekutu membantu Raja dan Putra Mahkota Palestin untuk mengembalikan kerajaan Jerusalem kepada pemerintahan Kristian. Walaubagaimanapun ada raja yang mati dan ada yang balik dan sebahagian pembesar-pembesar Kristian telah terkubur di Tanah Suci itu, tetapi Tanah Suci itu masih di dalam tangan Salahuddin.

Selanjutnya Lane-Poole mencatatkan, seluruh kekuatan dunia Kristian yang telah ditumpukan dalam peperangan Salib ketiga tidak mengoyangkan kekuatan Salahuddin. Tenteranya mungkin telah jemu dengan peperangan yang menyusahkan itu, tetapi mereka tidak pernah undur apabila diseru untuk menjualkan jiwa raga mereka di jalan Tuhan. Tenteranya yang berada jauh di lembah Tigirs di Iraq mengeluh dengan tugas yang tidak henti-henti, tetapi ketaatan mereka yang tidak pernah berbelah bagi. Bahkan dalam peperangan Arsuf, tenteranya dari Mosil (sebuah tempat di Iraq) telah menunjukkan ketangkasan yang hebat. Dalam peperangan ini, Salahuddin memang boleh memberikan kepercayaan kepada tentra-tenteranya dari Mesir, Mesopotamia, Syria, Kurds, Turkmans, tanah Arab dan bahkan orang-orang Islam dari mana-mana sahaja.

Walaupun mereka berlainan bangsa dan kaum tetapi Salahuddin telah dapat menyatukan mereka di atas jalan Tuhan daripada mula peperangan pada tahun 1187 hinggalah berakhirnya pada tahun 1192. Lane-Poole juga menulis bahawa didalam peperangan ini Salahuddin sentiasa syura'. Dia mempunyai majlis syura (musyawarah) yang membuat keputusan-keputusan ketenteraan. Kadang-kadang majlis ini membatalkan keputusan Salahuddin sendiri. Dalam majlis ini tiada siapa yang mempunyai suara lebih berat dan tiada siapa yang lebih mempengaruhi fikiran Salahuddin. Semuanya sama sahaja. Dalam majlis itu ada adiknya, anak-anaknya, anak saudaranya, sahabat-sahabat lamanya, pembesar-pembesar tentera, kadi, bendahari dan setiausaha. Semuanya mempunyai sumbangan yang sama banyak dalam membuat keputusan. Pendek kata, semuanya menyumbang dalam kepakaran masing-masing. Walau apa pun perbincangan dan perdebatan dalam majlis itu, mereka memberikan ketaatan mereka kepada Salahuddin.

Wafatnya Salahuddin Pada hari Rabu, 27 Safar (589H), pulanglah Salahuddin ke rahmatullah selepas berhempas pulas mengembalikan tanah air Islam pada usia 57 tahun. Bahauddin bin Shaddad, penasihat utama Salahuddin telah menulis mengenai hari-hari terakhir Salahuddin. Pada malam 27 Safar, 12 hari selepas dia jatuh sakit, dia telah menjadi sangat lemah. Syeikh Abu Jaafar seorang yang wara' telah diminta untuk menemani Salahuddin di Istana supaya jika dia nazak, bacaan al-Quran dan syahadah boleh diperdengarkan kepadanya. Memang pada malam itu telah nampak tanda-tanda berakhirnya hayat Salahuddin. Syeikh Abu Jaafar telah duduk di tepi katilnya semenjak tiga hari yang lepas membacakan al-Quran. Dalam masa ini, Salahuddin selalu pengsan dan sedar sebentar.

Apabila Syeikh Abu Jaafar membacakan ayat, "Dialah Allah, tiada tuhan melainkan Dia, Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata" (Al-Hasyr: 22), Salahuddin membuka matanya sambil senyum, mukanya berseri dan dengan nada yang gembira dia berkata, "Memang benar". Selepas dia mengucapkan kata-kata itu rohnya pun kembali ke rahmatullah. Masa ini, ialah sebelum subuh, 27 Safar. Seterusnya Bahauddin menceritakan bahawa, Salahuddin tidak meninggalkan harta kecuali satu dinar dan 47 dirham ketika dia wafat. Tiada rumah-rumah, barang-barang, tanah, kebun dan harta-harta lain yang ditinggalkannya. Bahkan harta yang ditinggalkannya tidak cukup untuk menguruskan pengkebumiannya. Keluarganya terpaksa meminjam wang untuk menanggung perbelanjaan pengkebumian ini. Bahkan kain kafan pun diberikan oleh ssalah eorang menterinya.

Bahauddin bin Shaddad, penasihat utama Salahuddin telah mencatatkan berkenaan kewara'kan Salahuddin. Satu hari dia berkata bahawa, dia telah lama tidak pergi sembahyang berjemaah. Dia memang suka sembahyang berjemaah, bahkan ketika sakitnya dia akan memaksa dirinya berdiri di belakang imam. Disebabkan sembahyang adalah ibadah utama yang diasaskan oleh Rasulullah saw, dia sentiasa mengerjakan sembahyang sunat malam. Jika disebabkan hal tertentu dia tidak dapat sembahyang malam, dia akan menunaikannya ketika hampir subuh.


Bahauddin melihatnya sentiasa sembahyang di belakang imam ketika sakitnya, kecuali tiga terakhir di mana dia telah tersangat lemah dan selalu pengsan. Tetapi dia tidak pernah tinggal sembahyang fardhu. Dia tidak pernah membayar zakat kerana dia tidak mempunyai harta yang cukup nisab. Dia sangat murah hati dan akan menyedekahkah apa yang ada padanya kepada fakir miskin dan kepada yang memerlukan hinggakan ketika wafatnya dia hanya memiliki 47 dirham wang perak dan satu dinar wang emas. Dia tidak meninggalkan harta selain itu.

Bahauddin juga mencatatkan bahawa Salahuddin tidak pernah meninggalkan puasa Ramadhan kecuali hanya sekali apabila dinasihatkan oleh Kadi Fadhil. Ketika sakitnya pun dia berpuasa sehinggalah doktor menasihatkannya dengan keras supaya berbuka. Lalu dia berbuka dengan hati yang berat sambil berkata, "Aku tak tahu bila ajal akan menemuiku". Maka segera dia membayar fidyah. Dalam catatan Bahauddin juga menunjukkan Salahuddin teringin sangat menunaikan haji ke Mekah tetapi dia tidak pernah berkesempatan. Dia sangat gemar mendengar bacaan al-Quran. Dalam medan peperangan, acap kali dia duduk mendegar bacaan al-Quran para pengawal yang dilawatnya sehingga 3 atau 4 juzu semalam. Dia mendengar dengan sepenuh hati dan perhatian sehingga air matanya membasahi dagunya. Dia juga gemar mendengar bacaan hadis Rasulullah saw. Dia akan memerintahkan orang-orang yang bersamanya duduk apabila hadis dibacakan. Apabila ulama hadis datang ke bandar, dia akan pergi mendengar kuliahnya. Kadang kadang dia sendiri membacakan hadis dengan mata yang berlinangan. Dalam peperangan kadang-kadang dia berhenti di antara musuh-musuh yang datang untuk mendengarkan hadis-hadis dibacakan kepadanya.

Salahuddin sangat yakin dan percaya kepada pertolongan Allah. Dia biasa meletakkan segala harapannya kepada Allah terutama ketika dalam kesusahan. Pada satu ketika dia berada di Jerusalem yang pada masa itu seolah-olah tidak dapat bertahan lagi daripada kepongan tentera bersekutu Kristian. Walaupun keadaan sangat terdesak dia enggan untuk meninggalkan kota suci itu. Malam itu adalah malam jumaat musim sejuk. Bahaauddin mencatatkan, bahawa "Hanya aku dan Salahuddin sahaja pada masa itu. Dia menghabiskan masa malam itu dengan bersembahyang dan munajat.

Pada tengah malam saya minta supaya dia berehat tetapi jawapannya, "Ku fikir kau mengantuk. Pergilah tidur sejenak". Bila hampir subuh aku pun bangun dan pergi mendapatkannya. Aku dapati dia sedang membasuh tangannya. "Aku tidak tidur semalam" katanya. Selepas sembahyang subuh aku berkata kepadanya, "Kau kena munajat kepada Allah memohon pertolongan-Nya". Lalu dia bertanya, "Apa yang perlu ku lakukan?" Aku menjawab, hari ini hari jumaat, engkau mandilah sebelum pergi ke masjid Aqsa. Keluarkanlah infaq dengan senyap-senyap. Apabila kau tiba di masjid, sembahyanglah dua rakaat selepas azan di tempat Rasulullah saw pernah sembahyang sebelum mi'raj dahulu.

Aku pernah membaca hadis, doa yang dibuat di tempat itu adalah mustajab. Oleh itu kau bermunajatlah kepada Allah dengan ucapan "Ya Tuhanku, aku telah kehabisan segala bekalanku. Kini aku mohon pertolongan-Mu. Aku menyerahkan diriku kepada-Mu. Aku yakin hanya Engkau sahaja yang boleh menolongku dalam keadaan yang genting ini." Aku mengatakan kepadanya, "Aku sangat berharap Allah akan mengkabulkan doamu". Lalu Salahuddin melakukan apa yang ku usulkan. Aku berada di sebelahnya ketika dahinya mencecah bumi sambil menangis hingga air matanya mambasahi janggutnya dan menitis ke tempat sembahyang. Aku tidak tahu apa yang didoakannya tetapi aku melihat tanda-tanda doanya dikabulkan sebelum hari itu berakhir.

Perbalahan berlaku di antara musuh-musuh yang menatijahkan berita baik bagi kami beberapa hari kemudian. Akhirnya mereka membuka khemah-khemah mereka dan berangkat ke Ramla pada hari pagi isnin. Sesiapa yang rapat dengan Salahuddin akan mengatakan bahawa dia adalah seorang Islam yang taat kepada Allah, sangat peka kepada keadilan, pemurah, lembut hati, sabar dan tekun.

Bahauddin bin bin Shaddad, penasihat utama Salahuddin telah mencatatkan dia telah meluangkan masa untuk rakyat dua kali seminggu, iaitu pada hari isnin dan selasa. Pada masa ini dia disertai oleh pembesar-pembesar negara, ulama dan kadi. Semua orang boleh berjumpa dengannya. Dia sendiri akan membacakan aduan yang diterimanya dan mengucapkannya untuk dituliskan oleh jurutulis untuk tindakan yang perlu diambil dan terus ditandatanganinya pada masa itu juga. Dia tidak pernah membenarkan orang meninggalkannya selagi dia belum menyempurnakan hajat orang itu. Dalam masa yang sama dia sentiasa bertasbih kepada Allah. Jika ada orang membuat aduan, dia akan mendengar dengan teliti dan kemudian memberikan keputusannya.

Suatu hari seorang lelaki telah membuat aduan berkenaan Taqiuddin, anak saudaranya sendiri. Lalu dengan segera dia memanggil anak saudaranya itu dan meminta penjelasan, dalam ketika yang lain ada orang yang membuat tuduhan kepada Salahuddin sendiri yang memerlukan penyiasatan. Walaupun tuduhan orang itu didapati tidak berasas, dia telah menghadiahkan orang itu sehelai jubah dan beberapa pemberian yang lain. Dia adalah seorang yang mulia dan baik hati, lemah lembut, penyabar dan sangat benci kepada ketidak adilan. Dia sentiasa mengabaikan kesilapan-kesilapan pembantu-pembantu dan khadam-khadamnya. Jika mereka melakukan kesilapan yang memanaskan hatinya, dia tidak pernah memarahi sehingga menjatuhkan air muka mereka.

Pada suatu ketika dia pernah meminta air minum, tetapi entah apa sebabnya air itu tidak diberikan kepadanya. Dia meminta sehingga lima kali lalu berkata, "Aku hampir mati kehausan". Dia kemudian meminum air yang dibawakan kepadanya tanpa menunjukkan kemarahan. Selain itu, ketika yang lain dia hendak mandi selepas mengalami sakit yang agak lama. Didapatinya air yang disediakan agak panas, lalu dia meminta air sejuk. Sebanyak dua kali khadamnya menyebabkan air sejuk terpercik kepadanya. Disebabkan dia belum benar-benar sihat, dia merasa kesejukan tetapi dia hanya berkata kepada khadamnya, "Katakan sajalah kalau kau tak suka kepadaku". Lalu khadam itu cepat-cepat minta maaf dan Salahuddin terus memaafkannya.



Bahauddin juga telah mencatatkan beberapa peristiwa yang menunjukkan sifat pemurah dan baik hati Salahuddin. Kadang-kadang kawasan yang baru ditawannya pun diberikannya kepada pengikutnya. Satu ketika dia telah berjaya menawan bandar Amad. Lalu seorang perwira tentera, Qurrah Arslan, menyatakan keinginannya untuk memerintah bandar itu. Dengan senang hati dia memberikannya. Bahkan dalam beberapa ketika, dia menjualkan hartanya semata-mata untuk membeli hadiah. Melihat betapa pemurahnya Salahuddin, bendaharinya selalu merahsiakan baki wang simpanan untuk digunakan semasa kecemasan. Jika Salahuddin tahu, dia akan menyedekahkan khazanah negara sehingga habis. Salahuddin pernah mengatakan ada orang baginya wang dan debu sama sahaja. "Aku tahu", kata Bahauddin, "dia mengatakan dirinya".

Salahuddin tidak pernah membiarkan tetamunya meninggalkannya, tanpa hadiah atau sebarang bentuk pemberian tanda penghargaan, walaupun tetamunya itu seorang kafir. Raja Saida pernah melawat Salahuddin dan dia menyambutnya dengan tangan terbuka, melayannya dengan hormat dan mengambil kesempatan menerangkan Islam. Bahkan Salahuddin sentiasa mengirimkan ais dan buah-buahan kepada Richard the Lion, musuh ketatnya, ketika Raja Inggeris itu sakit. Hatinya memang sangat lembut hingga dia sangat mudah terkesan apabila melihat orang dalam kesusahan dan kesedihan.

Suatu hari seorang perempuan Kristian datang mengadu kehilangan bayinya. Perempuan itu menangis dan meraung di depan Salahuddin sambil menceritakan bayinya dicuri daripada khemahnya. Perempuan itu seterusnya mengatakan bahawa dia telah dimaklumkan, hanya Salahuddin sahaja yang boleh mendapatkan bayi itu kembali. Hatinya tersentuh mendengar cerita perempuan itu lalu dia pun turut menangis. Dia segera memerintahkan pegawai-pegawainya mencari bayi itu di pasar hamba sahaya. Tidak lama kemudian bayi itu telah ditemui dan dibawa kembali lalu dengan rasa gembira, perempuan Kristian itu mendoakan kesejahteraan Salahuddin.

Bahauddin juga mencatatkan Salahuddin sangat belas kasihan kepada anak-anak yatim. Bila dia terjumpa anak-anak yatim dia akan menguruskan supaya ada orang menjadi penjaga anak itu. Kadang-kadang dia sendiri yang akan menjaga dan membesarkan anak yatim yang ditemuinya. Dia juga sangat kasihan melihat orang tua atau yang kurang upaya dan akan memberikan penjagaan yang khas kepada mereka apabila dia bertemu dengan orang sedemikian.

Bahauddin mencatatkan bahawa Salahuddin mengidapi penyakit, yang menyebabkan beliau sangat susah untuk bangun. Meskipun demikian, dia keluar menunggang kudanya untuk memeriksa angkatan tenteranya. Bahauddin bertanya kepadanya bagaimana dia boleh menahan sakitnya. Maka Salahuddin menjawab, "Penyakit akan meninggalkanku apabila kamu menunggang kuda". Miskipun , dia sebenarnya dalam keadaan yang lemah akibat sakit tetapi tetap pergi memburu musuh sepanjang malam.

"Apabila dia sakit", kata Bahauddin, Aku dan doktor akan bersamanya sepanjang malam. dia tidak dapat tidur akibat menahan sakit, tetapi apabila pagi menjelang, dia akan menunggang kuda untuk melawan musuh. Dia menghantar anak-anaknya ke medan perang sebelum memerintahkan orang lain berbuat demikian. Aku dan doktornya bersama-sama sepanjang hari menunggang kuda sehinggalah musuh berundur apabila senja menjelang. Dia hanya akan kembali ke khemah selepas memberikan arahan untuk kawalan keselamatan pada waktu malam". Di dalam kesungguhan, semangat dan ketahanan rasanya tiada siapa yang boleh menandingi Salahuddin.

Kadang-kadang dia sediri pergi ke kawasan perkhemahan tentera musuh bersama perisik-perisiknya sekali bahkan dua kali sehari. Ketika berperang dia sendiri akan pergi merempuh dicelah-celah tentera musuh yang sedang mara. Dia sentiasa mengadakan pemeriksaan ke atas setiap tenteranya dan memberikan arahan kepada panglima-panglima tenteranya. Bahauddin ada mencatatkan, satu kisah yang menunjukkan betapa beraninya Salahuddin. Salahuddin diberitahu bahawa dia selalu mendengar bacaan hadis pada masa lapang bukannya ketika perang.

Apabila mendengar perkara ini, dia segera mengarahkan supaya hadis-hadis dibacakan kepadanya ketika peperangan sedang berkecamuk dengan sengitnya. Salahuddin tidak pernah gentar dengan ramainya tentera Salib yang datang untuk menentangnya. Dalam beberapa ketika, tentera Salib berjumlah sehingga 600,000 orang, tetapi Salahuddin menghadapinya dengan tentera yang jauh lebih sedikit. Berkat pertolongan Allah dia menang, membunuh ramai musuh dan membawa ramai tawanan. Ketika mengepung Acre, pada satu petang lebih daripada 70 kapal tentera musuh beserta senjata berat mendarat pada satu petang. Boleh dikatakan semua orang merasa gentar kecuali Salahuddin.

Dalam satu peperangan yang sengit semasa kepungan ini, serangan mendadak besar-besaran daripada musuh telah menyebabkan tentera Islam jadi kelam kabut. Tentera musuh telah merempuh khemah-khemah tentera Islam bahkan telah sampai ke khemah Salahuddin dan mencabut benderanya. Tetapi Salahuddin bertahan dengan teguhnya dan berjaya mengatur tenteranya kembali sehingga dia berjaya membalikkan kekalahan menjadi kemenangan. Musuh telah kalah teruk dan berundur meninggalkan lebih kurang 7,000 mayat-mayat.

Bahauddin ada mencatatkan bahawa, betapa besarnya cita-cita Salahuddin. Suatu hari Salahuddin pernah berkata kepadanya, "Aku hendak beritahu padamu apa yang ada dalam hatiku. "Apabila Allah mentakdirkan seluruh tanah suci ini di bawah kekuasaanku, aku akan serahkan tanah-tanah kekuasaanku ini kepada anak-anakku, kuberikan arahan-arahanku yang terakhir lalu ku ucapkan selamat tinggal. Aku akan belayar untuk menaklukkan pulau-pulau dan tanah-tanah. Aku tidak akan meletakkan senjataku selagi masih ada orang-orang kafir di atas muka bumi atau jika ajalku sampai."

Sebagai ulama, Salahuddin memiliki asas pengetahuan agama yang kukuh. Dia juga mengetahui setiap suku-suku kaum Arab dan adat-adat mereka. Bahkan dia mengetahui sifat-sifat kuda Arab walaupun dia sebenarnya orang Kurd. Dia sangat gemar mengumpulkan pengetahuan dan maklumat daripada kawan-kawannya dan utusan-utusannya yang sentiasa berjalan dari satu penjuru ke satu penjuru negerinya. Di samping itu, dia juga banyak menghafal syair-syair Arab.

Lane-Poole juga ada menulis, bahawa Salahuddin berpengetahuan luas dan gemar untuk mendalami lagi bidang-bidang akidah, ilmu hadis serta sanad-sanad dan perawi-perawinya, syariah dan usul figh dan juga tafsir Quran.




Rujukan : Bahauddin bin Shaddad. 1234M,632H. Al-Nawadir-I-Sultania: Sirat Salahuddin (Bin Nawadir-I-Sultania). Mesir (diterbitkan 1317h):31,32-33, 7,155 Poole S. L. 1914. Saladin. New York: 72, 99.